Metode yang
Digunakan Dalam Psikologi Anak Secara Umum
Data dari psikologi anak dikumpulkan dari berbagai
sumber. Pengamatan dari keluarga, guru, dan orang dewasa lainnya sebagaimana
pengamatan langsung dari para psikolog dan juga wawancara dengan seorang anak
atau sekelompok anak akan menyediakan lebih banyak bahan penelitian. Ada
beberapa metode dalam psikologi perkembangan anak secara umum yaitu:
1. Cross Sectional Method
Definisi: Sebuah studi cross-sectional
didefinisikan sebagai jenis penelitian observasional yang menganalisis data
variabel yang dikumpulkan pada satu titik waktu tertentu di seluruh populasi
sampel atau subset yang telah ditentukan.
Penelitian menggunakan metode silang melibatkan
kelompok orang berbeda dengan karakteristik yang spesifik. Contohnya
seorang peneliti mungkin mengevaluasi satu kelompok dewasa muda dan
membandingkan data korespondensi dari kelompok orang yang lebih tua. Keuntungan
riset tipe ini adalah dapat dilakukan relatif cepat, data penelitian dapat
dikumpulkan pada satu titik secara bersamaan.
Kekurangannya adalah bahwa penelitian ini membidik
untuk membuat hubungan langsung antara sebuah penyebab dan akibat, yang tidak
selalu mudah.
Pada beberapa kasus, mungkin akan ada faktor yang
membingungkan yang akan mempengaruhi efeknya. Hingga masa kini, metode ini
dapat memperlihatkan keganjilan dari sebuah akibat yang muncul dari resiko
absolut atau keganjilan pada sesuatu yang terjadi selama beberapa waktu, dan
risiko relatif atau kelainan pada suatu peristiwa di satu kelompok bila
dibandingkan dengan grup lainnya.
2. Metode Longitudinal
Metode dalam psikologi perkembangan anak ini
melibatkan mempelajari kelompok individual yang sama melalui periode yang
diperpanjang. Data dikumpulkan pada bagian luar penelitian dan dikumpulkan
berulang melalui arus penelitian. Pada beberapa kasus, studi longitudinal dapat
berlangsung selama beberapa dekade atau berakhir terbuka. Keunggulan metode
dalam psikologi perkembangan anak ini adalah bahwa metode ini memungkinkan para
peneliti untuk melihat perubahan – perubahan yang terjadi seiring waktu. Salah
satu kerugian yang jelas adalah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan
penelitian ini. Karena ini merupakan penelitian jangka panjang, mereka
cenderung untuk dikelompokkan pada grup subjek yang lebih kecil atau bidang
pengamatan yang lebih sempit. Metode ini sulit diterapkan pada populasi yang
lebih besar.
Sebagai pembahasan lebih
lanjut. Berikut ini untuk beberapa contoh studi longitudinal dalam beberapa
disiplin ilmu diantaranya yaitu sebagai berikut:
Misalnya saja tentang adanya riset dalam
disiplin ilmu psikologi yang mengakat topik penelitian tentang;
Kembar identik
Sebuah penelitian dilakukan untuk memahami persamaan
atau perbedaan antara kembar identik yang dibesarkan bersama dengan kembar
identik yang tidak dibesarkan bersama. Studi ini dilakukan dengan mengamati
beberapa variabel, tapi konstantanya adalah bahwa semua partisipan memiliki
kembar identik.
Dalam hal ini, peneliti ingin mengamati
partisipan dari masa kanak-kanak hingga dewasa, untuk memahami bagaimana tumbuh
di lingkungan yang berbeda memengaruhi sifat, kebiasaan, dan kepribadian.
Selama bertahun-tahun, para peneliti dapat
melihat kedua pasangan kembar saat mereka menjalani hidup tanpa intervensi.
Karena partisipan memiliki gen yang sama, diasumsikan bahwa setiap perbedaan
disebabkan oleh faktor lingkungan, tapi hanya studi yang cermat yang dapat
menyimpulkan asumsi tersebut.
3. Metode Korelasional
Metode dalam psikologi perkembangan anak ini
ditujukan untuk menemukan apakah satu variabel memiliki hubungan yang dapat
diukur dengan lainnya. Pada tipe metode non eksperimental ini, para peneliti
melihat hubungan antara dua variabel akan tetapi tidak memperkenalkan
variabelnya. Mereka mengumpulkan dan mengevaluasi data dan menawarkan
kesimpulan statistik. Studi korelasi dibagi menjadi dua yaitu:
- Korelasi positif
Nilai sebuah variabel yang tinggi berkaitan dengan
nilai variabel lain yang tinggi, dan begitu juga rendahnya nilai sebuah
variabel juga berkaitan dengan rendahnya variabel lain. Peningkatan atau
penurunan nilai variabel diikuti dengan peningkatan dan penurunan variabel
lainnya juga.
- Korelasi negatif
Tingginya nilai suatu variabel berkaitan dengan
rendahnya tingkat variabel lain dan sebaliknya. Misalnya, semakin tua usia
manusia maka jarak yang dapat ia tempuh ketika berlari akan semakin minim,
semakin sedikit memiliki rambut di kepala, dan lain sebagainya.
Contohnya, para peneliti dapat melihat kepada kesuksesan akademis pada sekolah
dasar yang mengarah kepada pekerjaan yang mendapatkan upah lebih baik di masa
depan. Sementara para peneliti dapat mengumpulkan dan mengevaluasi data, mereka
tidak memanipulasi variabel apapun. Metode ini berguna jika Anda tidak mampu
memanipulasi sebuah variabel karena memang tidak mungkin, tidak praktis, atau
tidak etis. Batasan untuk metode ini walaupun dapat digunakan untuk
mengidentifikasi hubungan akan sesuatu, tidak dapat digunakan untuk mengetahui penyebab
dari suatu efek. Hanya karena dua variabel berhubungan, tidak berarti perubahan
pada salah satunya akan mempengaruhi perubahan pada yang lainnya.
4. Metode Cross Cultural
Merupakan suatu pendekatan dalam penelitian
mengenai psikologi perkembangan anak yang mempertimbangkan faktor – faktor
lingkungan atau kebudayaan yang mempengaruhi perkembangan anak. Metode ini
banyak digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan perkembangan
anak pada beberapa latar belakang budaya yang berbeda, melalui percobaan,
observasi, wawancara atau mengumpulkan data untuk kemudian diolah dan dianalisa
mengenai persamaan serta perbedaannya.
Contohnya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang seberapa besar
pengaruh dari faktor sosial, ekonomi, pola asuh dan gaya hidup terhadap ciri
kepribadian seseorang dan juga perkembangan kognitifnya.
Metode yang
Digunakan Dalam Psikologi Anak Secara Spesifik
Metode dalam psikologi perkembangan anak ini
merupakan cara khusus yang digunakan untuk mengetahui gejala dari perkembangan
yang sedang timbul, diantaranya yaitu:
1. Metode Observasi
Merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengamati
semua tingkah laku yang dapat dilihat pada waktu tertentu atau pada tahap
perkembangan tertentu. Ada dua metode observasi yaitu:
- Observasi alami
Berupa pencatatan data mengenai tingkah laku yang
terjadi secara alami dalam sehari – hari. Proses pencatatannya tanpa merubah
situasi atau melakukan kontrol terhadap situasi yang direncanakan. Contohnya
observasi yang dilakukan pada kehidupan anak, apa saja yang dilakukan anak,
dilihat dari aspek kepribadian anak dan hubungannya dengan perkembangan
tertentu.
- Observasi terkontrol
Dilakukan apabila lingkungan tempat anak diubah
sedemikian rupa hingga sesuai dengan tujuan penelitian sehingga timbul beragam
reaksi berkaitan dengan tingkah laku anak yang diharapkan dapat muncul.
Contoh Metode Observasi dalam
Penelitian – Dalam proses belajar mengajar yang dilakukan di dalam lingkungan
kampus merupakan suatu hal yang pokok dalam pendewasaan berfikir dan bertindak.
sebagaimana tempat-tempat pembelajaran formal yang lain. Seperti halnya kampus
UINSA memberikan nuansa akademis yang nasional-religius. Sehingga seseorang
ketika masuk ke dalam akan memperoleh nuansa yang berbeda karena akan mendapati
dua ruang lingkup ilmu yang diskursif yaitu ilmu yang cenderung pada ranah cara
berpikir dan ilmu yang mengarah pada ranah profan serta kebanyakan orang
menganggap bahwa dua karakteristik tersebut sulit dipersatukan. disisi lain
terdapat sekelompok orang yang menganggap keduanya adalah ilmu yang sama karena
sama-sama datang dari sang pencipta. Kemudian ada yang berusaha mencari jalan
tengah berupa pemahaman yang dapat diterima banyak orang dewasa ini berupa dua
karakteristik ilmu tersebut merupakan hal yang berbeda tetapi itu saling
melengkapi dalam hal ini simbiosis mutualisme.
2. Metode Eksperimen
Metode dalam psikologi perkembangan anak yang
dilakukan dengan melalui percobaan pada kegiatan anak. Menggunakan metode
eksperimen terhadap anak – anak tidak mudah karena mereka sangat mudah
dipengaruhi, berkelakuan sesuai suasana hatinya dan sulit diberikan pengertian
serta sulit ditebak maksud sebenarnya. Metode ini dapat dibedakan menjadi:
- Eksperimen murni
Dengan cara ini kontrol terhadap situasi dapat
dilakukan dengan lebih baik sehingga lebih mudah menentukan hubungan antara
satu variabel dengan gejala perkembangan lain.
- Eksperimen lapangan
Bertolak dari kehidupan nyata, dalam hal ini
terlihat bahwa sering kali hubungan antara suatu variabel dan suatu gejala
perkembangan tidak dapat dilihat dengan pasti.
Contoh, Jika seorang peneliti ingin
melakukan penelitian mengenai; Pengaruh Inquiry Learning
Model Terhadap Kemapuan Berpikir Kritis.
Dalam contoh
kasus di atas, yang dijadikan treatment adalah Inquiry
Learning Model. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian
tersebut, meliputi:
1.
Pada awal kegiatan ditentukan
terlebih dahulu kelompok yang akan diberikan treatment.
2.
Pada langkah kedua, semua subjek
tersebut diberikan treatment Inquiry Learning Model selama
periode tertentu. Treatment ini terus dilaksanakan sampai fase
pemberian treatment selesai.
3.
Pada akhir kegiatan, dilakukan
pengukuran dengan melaksanakan posttest.
3. Metode Klinis
Metode penelitian ini khusus ditujukan kepada anak
– anak dengan cara mengamati, mengajak berkomunikasi atau mengobrol dan melalui
tanya jawab dengan anak – anak untuk mengamati tahapan perkembangan psikologi anak.
Menggunakan metode klinis ini berarti memadukan antara metode observasi dan
metode eksperimen.
Contohnya seperti anti sosial, gangguan emosional, gangguan
belajar dan keterbelakangan yang menjadi kasus penyimpangan sosial. Mempunyai 2
studi kasus:
1.
Studi Kasus Klinis digunakan untuk menyelesaikan masalah disamping
kesukaran belajar, gangguan emosional, juga untuk masalah deliquency (kenakalan remaja), kemudian di
analisis dan diinterpretasikan untuk menemukan sebab-sebab yang menimbulkan
masalah tersebut.
2.
Studi Kasus Perkembangan Digunakan untuk mengetahui bagaimana jalannya
perkembangan dari satu aspek ke aspek tertentu. Contohnya, bagaimana
perkembangan emosi anak umur 6-9 tahun sehingga kita dapat menentukan metode
pengajaran matematika yang tidak menimbulkan terlalu banyak kecemasan.
4. Metode Tes
Metode tes adalah cara yang digunakan untuk
mengukur subjeknya dengan metode tertentu. Tes adalah suatu instrumen
penelitian yang penting dalam bidang psikologi kontemporer, dan gunanya untuk
mengukur segala jenis kemampuan, minat, sikap dan hasil kerja dari anak – anak
mengenai bidang tertentu. Ketahuilah mengenai perkembangan psikologi anak dalam
janin, teori psikologi perkembangan, implikasi psikologi perkembangan
terhadap pendidikan prasekolah.
Contoh, melakukan beberapa tes kepada anak sembari kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas untuk mengetahui/mengukur minat, bakat, kemampuan, dan hasil kerja
anak dalam bidang tertentu. Misal dalam motoric anak, anak berbakat dalam motoric
kasar/halus, dalam perkembangan seni bisa dites melalui menggambar/mewarnai. Dari
situlah akan kelihatan kemampuan anak dalam melakukan suatu kegiatan.
5. Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui angket, yaitu suatu bentuk
yang merupakan daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis dan bertujuan
untuk mendapatkan data serta informasi dari objek yang akan dipelajari. Daftar
pertanyaan biasanya berisi kumpulan pertanyaan mengenai persoalan yang konkret,
bebas atau tertutup dengan menggunakan skala, dalam bentuk pernyataan, setuju
atau tidak setuju. Data juga dikumpulkan melalui biografi, yaitu dengan
mempelajari riwayat hidup anak untuk memahami jiwa anak.
Contoh, Biografi R.A Kartini
Orientasi : Raden Ajeng Kartini atau yang lebih dikenal dengan sebutan
Ibu Kartini. Dia merupakan keturunan dari keluarga yang terpandang dan lahir pada
tanggal 21 April 1879. Satu hal yang diwariskan oleh keluarganya adalah Pendidikan.
Peristiwa dan masalah : Kartini tidak boleh lagi keluar rumah sampai dia
menikah atau istilahnya dipingit. Untuk menghilangkan rasa jenuhnya itu, Kartini
menghabiskan waktunya untuk membaca buku ilmu pengetahuan yang ia miliki. Hobinya
yang suka membaca ini menjadi rutinitas harian Kartini. Bahkan, dia tidak segan
untuk bertaya kepada ayahnya bila ada hal yang ia tidak mengerti atau kurang
faham. Lambat laun, pengetahuan yang ia miliki semakin bertambah dan wawasannya
pun menjadi lebih luas.
6. Studi Kasus
Disebut juga dengan metode sejarah kasus, yaitu
deskripsi mengenai individu berdasarkan hasil pengamatan atau hasil tes
psikologi formal yang rinci, tentang masa kanak – kanak, mimpi, fantasi, segala
sesuatu hal yang dapat menggambarkan pribadi seseorang. Ketahui juga contoh perkembangan dalam
psikologi pendidikan.
Ada banyak metode dalam psikologi perkembangan anak dalam riset
yang dapat digunakan dengan keunggulan dan kelemahannya masing – masing. Metode
yang dipilih oleh ilmuwan tergantung pada tujuan dari penelitian dan asal
fenomena yang sedang dipelajari. Rancangan penelitian menyediakan kerangka
kerja standar yang dapat mengetes hipotesa dan mengevaluasi apakah hipotesa
tersebut benar, tidak benar atau tidak dapat disimpulkan. Walaupun hipotesa
yang tersusun tidak benar, penelitian tersebut seringnya dapat menyediakan
pencerahan yang dapat membuktikan nilai atau pergerakan penelitian ke arah yang
seluruhnya baru.
Contoh Studi Kasus :
Yani (nama
samaran) menjadi korban perdagangan manusia atau human trafficking pada
tahun 2013 hingga 2018. Dalam rentang waktu lima tahun, ia mengalami banyak
penyiksaan dari pelaku, baik pelaku penyalur maupun pelaku transaksi. Ia
mengalami banyak penyiksaan baik fisik, seksual maupun psikis. Selama itu pula,
ia kerap melakukan percobaan bunuh diri. Ia merasa malu, tidak berharga, tidak
bernilai dan berbagai emosi negatif lainnya. Tindakan yang ia lakukan berakhir
sebagai upaya untuk menyakiti dirinya. Semua itu dilakukan, lantaran ia
menganggap hal tersebut sebagai media pembebasan dirinya. Hingga pada akhir
tahun 2018, Yani berhasil kabur dan mencari pertolongan.
Setelah itu,
ia dibawa ke layanan pemulihan bagi para penyintas kasus perdagangan manusia.
Kondisinya saat itu sangat tidak baik. Ia kerap menangis histeris, hingga
beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri. Akan tetapi, pada akhir tahun
2019, setelah satu tahun melewati masa pemulihan, kondisi Yani jauh membaik. Ia
nampak bisa bangkit dan perlahan pulih menjadi dirinya sendiri. Ia mampu
menghadapi fase hidup yang membuatnya berkali-kali ingin mengakhiri hidupnya.
Selama proses pemulihan sepanjang satu tahun, Yani menunjukkan perubahan besar
yang membuatnya bisa menerima apa yang sudah ia lalui. Hal ini jelas
menunjukkan bahwa Yani memiliki resiliensi setelah mengalami kasus perdagangan
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar