PENDIDIKAN MENURUT
LEV SEMYONOVICH VYGOTSKY
MAKALAH
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH : KONSEP DASAR PAUD
DOSEN PENGAMPU : RISTA
DWI PERMATA, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh :
1. MIRZA ANDRIYANI SAPUTRI (1118210001)
2. AKHSANTI
MARDLIYATUL ULYA (1118210017)
3. DEWI KHOFIFAH (1118210018)
4. UMI ULFATIN (1118210019)
UNIVERSITAS
PGRI RONGGOLAWE
Jl.
MANUNGGAL NO. 61
Kec. Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur
Tahun 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penyusun Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membatu
kami dalam penyusunan makalah ini mengenai “MAKALAH PENDIDIKAN MENURUT LEV SEMYONOVICH VYGOTSKY”.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penyusun menyadari
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari posisi yang sempurna oleh karena
itu penyusun menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
ke posisi sempurna. Akhir kata penyusun ucapkan trimakasih.
Tuban,
2 Desember 2021
Tim
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
B. PANDANGAN LEV VIGOTSKY
TERHADAP PAUD
C. NILAI PENDIDIKAN BERDASARKAN PANDANGAN LEV VYGOTSKY
D. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI PAUD BERDASARKAN
PANDANGAN HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting
dalam kehidupan karena pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan
manusia. Atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk
“memanusiakan” manusia.
Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan
“sempurna” sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya sebagai manusia. Pendidikan
dapat mengubah manusia dari yang asalnya tidak tahu menjadi tahu, asalnya tidak
baik menjadi baik. Sedemikian pentingnya nilai pendidikan bagi manusia, maka
keharusan untuk mendapatkannya pun adalah suatu keharusan.
Menurut Lev
Vigotsky Pendidikan pada zaman ini memegang peran yang sentral dalam
hidup manusia. Karena dengan pendidikan, dalam hal ini pendidikan formal, mampu
membantu seseorang untuk dengan mudah memperoleh pengetahuan yang logis dan sistematis.
Dengan melihat betapa penting dan sentralnya pendidikan dalam rangka mendidik
anak-anak bangsa, maka perlulah untuk menyambut dengan penuh penghargaan bagi
mereka yang telah memfokuskan perhatian di dalamnya. Perlu juga untuk
mengusahakan metode pendidikan yang sesuai dan efektif bagi pengembangan
kognitif anak.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Jelaskan riwayat hidup Lev Vigotsky
2.
Pandangan Lev Vigotsky
terhadap PAUD
3.
Nilai Pendidikan berdasarkan pandangan Lev
Vigotsky
4.
Pelaksanaan pembelajaran di PAUD berdasarkan
pandangan hidup
C.
TUJUAN PERUMUSAN MASALAH
1.
Mengetahui Riwayat hidup tentang Lev Vigotsky
2.
Mengetahui teori pendekatan Lev Vigotsky terhadap PAUD
3.
Memahami Nilai-nilai Pendidikan berdasarkan
pandangan Ki Hajar Dewantara
4.
Memahami pelaksanaan pembelajaran PAUD
berdasarkan pandangan hidup
BAB II
PEMBAHASAN
A. RIWAYAT HIDUP LEV VIGOTSKY
Biografi Lev Vigotsky
Lev
Vygotsky lahir pada tanggal 17 November 1896, di Orsha, sebuah kota di wilayah
barat Kekaisaran Rusia. Saat ia mencapai usia remaja, dia dikenal oleh
teman-temannya sebagai “professor kecil” karena dia selalu mengarahakan
percakapan mereka kepada diskusi, perbantahan, dan perdebatan. Ia kuliah di Universitas Negeri Moskow, di
mana ia lulus dengan gelar sarjana hukum pada tahun 1917. Vygotsky mempelajari
berbagai topik selama di universitas, termasuk sosiologi, linguistik,
psikologi, dan filsafat. Namun, pekerjaan formalnya di bidang psikologi baru
dimulai pada tahun 1924 ketika ia kuliah di Institut Psikologi di Moskow.
Salah satu hasil kerjanya yang dikenal
di bidang psikologi anak adalah merumuskan konsep "zone of proximal development". Konsep ini menerangkan bahwa dalam
proses pembelajaran seorang anak ada sebuah area di mana anak tersebut harus
diberikan bantuan eksternal untuk dapat belajar hal yang baru sedangkan ada
area lain di mana anak tersebut dapat belajar mandiri tanpa dibantu. Vygotsky
menekankan pentingnya kehadiran 'orang lain', seperti guru, orangtua, atau
teman, yang distilahkan sebagai orang yang lebih berpengetahuan (the more
knowledgeable other).
Dia
menyelesaikan disertasi pada tahun 1925 tentang psikologi seni tetapi dia
absen karena kambuhnya tuberkulosis akut yang membuatnya lumpuh selama
satu tahun. Setelah penyakitnya membaik, Vygotsky mulai meneliti topik seperti
bahasa, perhatian, dan memori dengan bantuan siswa, termasuk Alexei Leontiev
dan Alexander Luria.
Karir dan Teori Lev Vygotsky
Lev Vygotsky
adalah seorang penulis yang produktif, dia menerbitkan enam buku dengan tentang
topik psikologi selama periode sepuluh tahun. Minatnya sangat beragam tetapi
sering berpusat pada masalah perkembangan dan pendidikan anak. Ia juga
mendalami psikologi seni dan perkembangan bahasa.
Zona Perkembangan Proksimal
Menurut
Lev Vygotsky, zona perkembangan proksimal adalah "Jarak
antara tingkat perkembangan aktual yang ditentukan oleh pemecahan masalah
secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang ditentukan melalui
pemecahan masalah di bawah dari bimbingan orang dewasa atau dalam kolaborasi
dengan teman sebaya yang lebih mampu." (Lev Vygotsky, Mind in Society, 1978).
"Zona"
adalah kesenjangan antara apa yang diketahui seorang anak dan apa yang belum
diketahuinya. Memperoleh informasi yang hilang membutuhkan keterampilan yang
belum dimiliki atau tidak dapat dilakukan oleh seorang anak secara mandiri,
tetapi dapat mereka lakukan dengan bantuan orang lain yang lebih
berpengetahuan.
Orang
tua dan guru dapat mendorong pembelajaran dengan memberikan kesempatan
pendidikan yang terletak dalam zona perkembangan proksimal anak. Anak-anak juga
bisa belajar banyak dari teman sebayanya. Guru dapat mendorong proses ini
dengan memasangkan anak-anak yang kurang terampil dengan teman sekelas yang
lebih berpengetahuan.
B.
PANDANGAN LEV VIGOTSKY TERHADAP PAUD
Ia berpendapat bahwa
pengalaman interaksi sosial merupakan hal yang penting bagi perkembangan
berproses anak. Pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna bagi anak
jika ia dapat melakukan sesuatu atas lingkungannya.
Ia meyakini bahwa
bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi seorang anak.
Menurut Vygotsky, anak kecil tidak mampu berpikir abstrak karena bagi mereka,
meaning (makna) dan objek berbaur menjadi satu. Vygotsky sangat dikenal
sebagai seorang ahli psikologi pendidikan yang memperkenalkan teori
sosiobudaya. Teori yang dinyatakan oleh Vygotsky ini merupakan teori gabungan
antara kognitif dengan sosial. Teorinya ini juga menyatakan bahwa perkembangan
kanak-kanak bergantung kepada interaksi kanak-kanak dengan orang ada di
sekitarnya yang menjadi alat penyampaian sesuatu budaya yang membantu mereka
membina pandangan tentang sekelilingnya.
Menurut Vygotsky anak
akan mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan dengan bersosialisasi. Vygotsky
juga berpendapat bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan
kognitif anak. Hubungan sosial mempengaruhi perkembangan kognitif karena anak
menemukan pengetahuan dalam dunia sosialnya, nah bermain merupakan cara berfikir
anak dan cara anak untuk memecahkan suatu masalah
Teori
Perkembangan ada 3 konsep, yaitu :
1. Konsep Zona Perkembangan Proksimal ( ZPD)
Serangkaian tugas yang sulit dikuasai oleh anak usia dini secara
sendirian jadi anak membutuhkan bantuan
dan bimbingan orang tua, teman sebaya, atau guru. Teori ini menekankan apakah
anak bisa melakukannya sendiri atau anak membutuhkan bantuan dari orang lain
seperti orang-orang di sekitar yaitu orang tua, guru , atau teman
sebayanya.Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara actual development
dan potensial development, dimana apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu
tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu
dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.
2. Konsep Scafollding
Konsep scafollding merupakan perubahan
tingkat dukungan. perubahan ini
maksudnya pada anak usia dini dalam melakukan pembelajaran. Dimana seorang guru
mengajarkan kepada anak usia dini tentang ketrampilan anak. Yaitu seperti
melakukan pembelajaran dengan bermain. Supaya anak juga bisa berfikir logis dan
terampil dalam melakukannya serta bisa memahami apa yang diajarkan oleh
gurunya. Tolak ukur dari scafollding ialah:
1. Murid mencapai keberhasilan dengan baik
tanpa bantuan
2. Murid mencapai keberhasilan dengan bantuan
orang lain.
3. Murid gagal meraih keberhasilan
3.Bahasa dan Pemikiran
Dalam teori vygotsky ini anak usia dini
menggunakan pembicaraan bukan untuk komunikasi
saja tetapi juga membantu anak
dalam mengerjakan tugasnya sebagai murid. Disini anak harus menggunakan
serta harus bisa memahami komunikasi
berbahasa kepada orang lain. Jadi, untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain,
anak usia dini harus mampu memahami dan mempelajari bahasa yang lebih dalam.
Pada dasarnya teori-teori vygotsky didasarkan pada tiga ide utama:
1. Intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan
sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka ketahui.
2. Interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual.
3. Peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan
mediator pembelajaran siswa.
C.
NILAI PENDIDIKAN BERDASARKAN PANDANGAN LEV
VYGOTSKY
a. Konsep Sosiokultural
Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan
fungsi mental yang relatif dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar
dan memusatkan perhatian. Namun, anak-anak tak banyak memiliki fungsi mental
yang lebih tinggi seperti ingatan, berfikir dan menyelesaikan masalah.
Vygotsky membedakan prosel mental menjadi 2 yaitu :
Ø
Elementary : Masa Praverbal, yaitu selama anak belum menguasai verbal, pada saat itu
anak berhubungan dengan lingkungan menggunakan bahasa tubuh
Ø
Higher : Masa setelah anak dapat berbicara. Pada masa ini, anak akan berhubungan
dengan lingkungan secara verbal.
b. Perkembangan Bahasa
Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam
perkembangan kognitif daripada Piaget. Bagi Piaget, bahasa baru tampil ketika
anak sudah mencapai tahap perkembangan yang cukup maju. Pengalaman berbahasa
anak tergantung pada tahap perkembangan kognitif saat itu. Namun, bagi
Vygotsky, bahasa berkembang dari interaksi sosial dengan orang lain.
Awalnya, satu-satunya fungsi bahasa adalah
komunikasi. Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri, tetapi selanjutnya anak
mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu
memecahkan masalah. Dalam tahap praoperasional, ketika anak belajar
menggunakan bahasa untuk menyelesaikan masalah, mereka berbicara lantang
sembari menyelesaikan masalah. Sebaliknya, begitu menginjak tahap operasional
konkret, percakapan batiniah tidak terdengar lagi.
c. Zona Of Proximal Development
Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari
sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa
anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak
tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan
orang lain.
Vygotsky mencari pengertian bagaiman anak-anak
berkembang dengan melalui proses belajar, dimana fungsi-fungsi kognitif belum
matang, tetapi masih dalam proses pematangan. Vygotsky membedakan antara
actual development dan potensial development pada anak. Actual development
ditentukan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang
dewasa atau guru. Sedangkan potensial development membedakan apakah seorang
anak dapat melakukan sesuatu, memecahkan masalah di bawah petunjuk orang dewasa
atau kerjasama dengan teman sebaya.
d. Konsep Scafollding
Scaffolding merupakan bantuan, dukungan (support)
kepada siswa dari orang yang lebih dewasa atau lebih kompeten khususnya guru
yang memungkinkan penggunaan fungsi kognitif yang lebih tinggi dan memungkinkan
berkembangnya kemampuan belajar sehingga terdapat tingkat penguasaan materi
yang lebih tinggi yang ditunjukkan dengan adanya penyelesaian soal-soal yang
lebih rumit.
D.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI PAUD BERDASARKAN
PANDANGAN HIDUP
Ø Anak tetap
dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif mendampingi setiap
kegiatan anak - anak
Ø Guru
meningkatkan dan membantu perkembangan dengan melibatkan anak-anak dalam
kegiatan yang merupakan kegiatan utama bagi usia mereka, seperti permainan
berpura-pura.
Ø Guru berfokus
pada peningkatan perkembangan fungsi mental yang lebih tinggi dan pada
penguasaan peranti budaya anak-anak dan bukan pada pembelajaran ketermapilan
dan konsep yang berlainan.
Ø Dukungan belajar
bisa berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke
dalam langkah-langkah pembelajaran, memberikan contoh ataupun yang
lain sesuai kemampuan siswa sehingga memungkinkan siswa tumbuh mandiri
BAB III
PENUTUP
Ia berpendapat bahwa
pengalaman interaksi sosial merupakan hal yang penting bagi perkembangan
berproses anak. Menurut Vygotsky, anak kecil tidak mampu berpikir abstrak
karena bagi mereka, meaning (makna) dan objek berbaur menjadi satu. Vygotsky
sangat dikenal sebagai seorang ahli psikologi pendidikan yang memperkenalkan
teori sosiobudaya. Menurut Vygotsky anak akan mengembangkan kecerdasan dan
pengetahuan dengan bersosialisasi. Vygotsky juga berpendapat bahwa bermain
mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognitif anak. Meskipun pada
akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman
sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika
berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan pernah mengembangkan
pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain. Vygotsky mencari
pengertian bagaiman anak-anak berkembang dengan melalui proses belajar, dimana
fungsi-fungsi kognitif belum matang, tetapi masih dalam proses pematangan.
Vygotsky membedakan antara actual development dan potensial development pada
anak. Konsep Scafollding. Scaffolding merupakan bantuan, dukungan (support)
kepada siswa dari orang yang lebih dewasa atau lebih kompeten khususnya guru
yang memungkinkan penggunaan fungsi kognitif yang lebih tinggi dan memungkinkan
berkembangnya kemampuan belajar sehingga terdapat tingkat penguasaan materi
yang lebih tinggi yang ditunjukkan dengan adanya penyelesaian soal-soal yang
lebih rumit.
Pendidikan harus mengutamakan azas kebermanfaatan dalam
kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang terdapat di pendidikan seharusnya dapat
dipraktekkan dalam kehidupan nyata, dengan cara diamalkan dan diperaktekkan.
Tidak hanya mempelajari teori tanpa amalan.
DAFTAR PUSTAKA
Suyadi dan Mauliya Ulfah.2017. Konsep
Dasar Paud. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
https://id.wikipedia.org/wiki/Lev_Vygotsky (diakses
pada tanggal 2 Desember 2021)
https://www.kompasiana.com/naffstradiv13/55009090a33311bb74511689/teori-pendidikan-teori-perkembangan-sosial-kognitif-lev-vygotsky (diakses pada tanggal 2 Desember 2021)
https://www.materikonseling.com/2021/08/biografi-lev-vygotsky-salah-satu.html (diakses pada tanggal 2 Desember 2021)
https://www.kompasiana.com/tiyah/5c8a7c5195760e1cba55ea97/teori-perkembangan-kognitif-anak-usia-dini-menurut-vygotsky (diakses pada tanggal 2 Desember 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar