Jumat, 15 April 2022

PENDIDIKAN MENURUT LEV VYGOTSKY

 

PENDIDIKAN MENURUT

LEV SEMYONOVICH VYGOTSKY

 



  

 

 

 

 



MAKALAH

 

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

         MATA KULIAH              : KONSEP DASAR PAUD

         DOSEN PENGAMPU    : RISTA DWI PERMATA, S.Pd, M.Pd

         Disusun Oleh                : 1. MIRZA ANDRIYANI SAPUTRI (1118210001)

                                                2. AKHSANTI MARDLIYATUL ULYA (1118210017)

                                                3. DEWI KHOFIFAH (1118210018)

                                                4. UMI ULFATIN (1118210019)

 

 

UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE

Jl. MANUNGGAL NO. 61

Kec. Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur

Tahun 2021


 


KATA PENGANTAR

 

Puji dan Syukur penyusun Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membatu kami dalam penyusunan makalah ini mengenai “MAKALAH PENDIDIKAN MENURUT LEV SEMYONOVICH VYGOTSKY”.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari posisi yang sempurna oleh karena itu penyusun menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan ke posisi sempurna. Akhir kata penyusun ucapkan trimakasih.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                                      Tuban, 2 Desember 2021

 

 

                                                                                                      Tim Penyusun


 

DAFTAR ISI

 

Contents

KATA PENGANTAR.. ii

DAFTAR ISI iii

BAB I 1

PENDAHULUAN.. 1

A.         LATAR BELAKANG.. 1

B.         RUMUSAN MASALAH.. 1

C.         TUJUAN PERUMUSAN MASALAH.. 1

BAB II 2

PEMBAHASAN.. 2

A.         RIWAYAT HIDUP LEV VIGOTSKY.. 2

B.         PANDANGAN LEV VIGOTSKY TERHADAP PAUD.. 3

C.         NILAI PENDIDIKAN BERDASARKAN PANDANGAN LEV VYGOTSKY.. 5

D.         PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI PAUD BERDASARKAN PANDANGAN HIDUP. 6

BAB III 7

PENUTUP. 7

A.         KESIMPULAN.. 7

B.         SARAN.. 7

DAFTAR PUSTAKA.. 8

 


 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan karena pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. Atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk “memanusiakan” manusia.

Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan “sempurna” sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya sebagai manusia. Pendidikan dapat mengubah manusia dari yang asalnya tidak tahu menjadi tahu, asalnya tidak baik menjadi baik. Sedemikian pentingnya nilai pendidikan bagi manusia, maka keharusan untuk mendapatkannya pun adalah suatu keharusan.

Menurut Lev Vigotsky Pendidikan pada zaman ini memegang peran yang sentral dalam hidup manusia. Karena dengan pendidikan, dalam hal ini pendidikan formal, mampu membantu seseorang untuk dengan mudah memperoleh pengetahuan yang logis dan sistematis. Dengan melihat betapa penting dan sentralnya pendidikan dalam rangka mendidik anak-anak bangsa, maka perlulah untuk menyambut dengan penuh penghargaan bagi mereka yang telah memfokuskan perhatian di dalamnya. Perlu juga untuk mengusahakan metode pendidikan yang sesuai dan efektif bagi pengembangan kognitif anak.

 

B.    RUMUSAN MASALAH

1.     Jelaskan riwayat hidup Lev Vigotsky

2.     Pandangan Lev Vigotsky terhadap PAUD

3.     Nilai Pendidikan berdasarkan pandangan Lev Vigotsky

4.     Pelaksanaan pembelajaran di PAUD berdasarkan pandangan hidup

 

C.    TUJUAN PERUMUSAN MASALAH

1.     Mengetahui Riwayat hidup tentang Lev Vigotsky

2.     Mengetahui teori pendekatan Lev Vigotsky terhadap PAUD

3.     Memahami Nilai-nilai Pendidikan berdasarkan pandangan Ki Hajar Dewantara

4.     Memahami pelaksanaan pembelajaran PAUD berdasarkan pandangan hidup



BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    RIWAYAT HIDUP LEV VIGOTSKY

Biografi Lev Vigotsky

Lev Vygotsky lahir pada tanggal 17 November 1896, di Orsha, sebuah kota di wilayah barat Kekaisaran Rusia. Saat ia mencapai usia remaja, dia dikenal oleh teman-temannya sebagai “professor kecil” karena dia selalu mengarahakan percakapan mereka kepada diskusi, perbantahan, dan perdebatan.  Ia kuliah di Universitas Negeri Moskow, di mana ia lulus dengan gelar sarjana hukum pada tahun 1917. Vygotsky mempelajari berbagai topik selama di universitas, termasuk sosiologi, linguistik, psikologi, dan filsafat. Namun, pekerjaan formalnya di bidang psikologi baru dimulai pada tahun 1924 ketika ia kuliah di Institut Psikologi di Moskow.

Salah satu hasil kerjanya yang dikenal di bidang psikologi anak adalah merumuskan konsep "zone of proximal development". Konsep ini menerangkan bahwa dalam proses pembelajaran seorang anak ada sebuah area di mana anak tersebut harus diberikan bantuan eksternal untuk dapat belajar hal yang baru sedangkan ada area lain di mana anak tersebut dapat belajar mandiri tanpa dibantu. Vygotsky menekankan pentingnya kehadiran 'orang lain', seperti guru, orangtua, atau teman, yang distilahkan sebagai orang yang lebih berpengetahuan (the more knowledgeable other).

Dia menyelesaikan disertasi pada tahun 1925 tentang psikologi seni tetapi dia absen karena kambuhnya tuberkulosis akut yang membuatnya lumpuh selama satu tahun. Setelah penyakitnya membaik, Vygotsky mulai meneliti topik seperti bahasa, perhatian, dan memori dengan bantuan siswa, termasuk Alexei Leontiev dan Alexander Luria.

 

Karir dan Teori Lev Vygotsky

Lev Vygotsky adalah seorang penulis yang produktif, dia menerbitkan enam buku dengan tentang topik psikologi selama periode sepuluh tahun. Minatnya sangat beragam tetapi sering berpusat pada masalah perkembangan dan pendidikan anak. Ia juga mendalami psikologi seni dan perkembangan bahasa.

 

Zona Perkembangan Proksimal

Menurut Lev Vygotsky, zona perkembangan proksimal adalah "Jarak antara tingkat perkembangan aktual yang ditentukan oleh pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang ditentukan melalui pemecahan masalah di bawah dari bimbingan orang dewasa atau dalam kolaborasi dengan teman sebaya yang lebih mampu." (Lev Vygotsky,  Mind in Society,  1978).

"Zona" adalah kesenjangan antara apa yang diketahui seorang anak dan apa yang belum diketahuinya. Memperoleh informasi yang hilang membutuhkan keterampilan yang belum dimiliki atau tidak dapat dilakukan oleh seorang anak secara mandiri, tetapi dapat mereka lakukan dengan bantuan orang lain yang lebih berpengetahuan.

Orang tua dan guru dapat mendorong pembelajaran dengan memberikan kesempatan pendidikan yang terletak dalam zona perkembangan proksimal anak. Anak-anak juga bisa belajar banyak dari teman sebayanya. Guru dapat mendorong proses ini dengan memasangkan anak-anak yang kurang terampil dengan teman sekelas yang lebih berpengetahuan.

 

B.    PANDANGAN LEV VIGOTSKY TERHADAP PAUD

Ia berpendapat bahwa pengalaman interaksi sosial merupakan hal yang penting bagi perkembangan berproses anak. Pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna bagi anak jika ia dapat melakukan sesuatu atas lingkungannya.

Ia meyakini bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi seorang anak. Menurut Vygotsky, anak kecil tidak mampu berpikir abstrak karena bagi mereka, meaning (makna) dan objek berbaur menjadi satu. Vygotsky sangat dikenal sebagai seorang ahli psikologi pendidikan yang memperkenalkan teori sosiobudaya. Teori yang dinyatakan oleh Vygotsky ini merupakan teori gabungan antara kognitif dengan sosial. Teorinya ini juga menyatakan bahwa perkembangan kanak-kanak bergantung kepada interaksi kanak-kanak dengan orang ada di sekitarnya yang menjadi alat penyampaian sesuatu budaya yang membantu mereka membina pandangan tentang sekelilingnya.

Menurut Vygotsky anak akan mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan dengan bersosialisasi. Vygotsky juga berpendapat bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognitif anak. Hubungan sosial mempengaruhi perkembangan kognitif karena anak menemukan pengetahuan dalam dunia sosialnya, nah bermain merupakan cara berfikir anak dan cara anak untuk memecahkan suatu masalah

 

Teori Perkembangan ada 3 konsep, yaitu :

1. Konsep Zona Perkembangan Proksimal ( ZPD)

Serangkaian tugas yang  sulit dikuasai oleh anak usia dini secara sendirian jadi anak  membutuhkan bantuan dan bimbingan orang tua, teman sebaya, atau guru. Teori ini menekankan apakah anak bisa melakukannya sendiri atau anak membutuhkan bantuan dari orang lain seperti orang-orang di sekitar yaitu orang tua, guru , atau teman sebayanya.Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara actual development dan potensial development, dimana apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.

 

2.      Konsep Scafollding

Konsep scafollding merupakan perubahan tingkat dukungan. perubahan  ini maksudnya pada anak usia dini dalam melakukan pembelajaran. Dimana seorang guru mengajarkan kepada anak usia dini tentang ketrampilan anak. Yaitu seperti melakukan pembelajaran dengan bermain. Supaya anak juga bisa berfikir logis dan terampil dalam melakukannya serta bisa memahami apa yang diajarkan oleh gurunya. Tolak ukur dari scafollding ialah:

1. Murid mencapai keberhasilan dengan baik tanpa bantuan

2. Murid mencapai keberhasilan dengan bantuan orang lain.

3. Murid gagal meraih keberhasilan

 

3.Bahasa dan Pemikiran

Dalam teori vygotsky ini anak usia dini menggunakan pembicaraan bukan untuk komunikasi  saja tetapi juga membantu anak  dalam mengerjakan tugasnya sebagai murid. Disini anak harus menggunakan serta harus bisa  memahami komunikasi berbahasa kepada orang lain. Jadi, untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain, anak usia dini harus mampu memahami dan mempelajari bahasa yang lebih dalam.

 


 

Pada dasarnya teori-teori vygotsky didasarkan pada tiga ide utama:

1. Intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka ketahui.

2. Interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual.

3. Peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa.

 

C.    NILAI PENDIDIKAN BERDASARKAN PANDANGAN LEV VYGOTSKY

a. Konsep Sosiokultural

Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relatif dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Namun, anak-anak tak banyak memiliki fungsi mental yang lebih tinggi seperti ingatan, berfikir dan menyelesaikan masalah.  Vygotsky membedakan prosel mental menjadi 2 yaitu :

Ø  Elementary : Masa Praverbal, yaitu selama anak belum menguasai verbal, pada saat itu anak berhubungan dengan lingkungan menggunakan bahasa tubuh

Ø  Higher : Masa setelah anak dapat berbicara. Pada masa ini, anak akan berhubungan dengan lingkungan secara verbal.

b. Perkembangan Bahasa

Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif daripada Piaget. Bagi Piaget, bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap perkembangan yang cukup maju. Pengalaman berbahasa anak tergantung pada tahap perkembangan kognitif saat itu. Namun, bagi Vygotsky, bahasa berkembang dari interaksi sosial dengan orang lain. 

Awalnya, satu-satunya fungsi bahasa adalah komunikasi. Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri, tetapi selanjutnya anak mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah.  Dalam tahap praoperasional, ketika anak belajar menggunakan bahasa untuk menyelesaikan masalah, mereka berbicara lantang sembari menyelesaikan masalah. Sebaliknya, begitu menginjak tahap operasional konkret, percakapan batiniah tidak terdengar lagi. 


 

c. Zona Of Proximal Development

Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain. 

Vygotsky mencari pengertian bagaiman anak-anak berkembang dengan melalui proses belajar, dimana fungsi-fungsi kognitif belum matang, tetapi masih dalam proses pematangan.  Vygotsky membedakan antara actual development dan potensial development pada anak. Actual development ditentukan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa atau guru. Sedangkan potensial development membedakan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu, memecahkan masalah di bawah petunjuk orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya. 

d. Konsep Scafollding

Scaffolding merupakan bantuan, dukungan (support) kepada siswa dari orang yang lebih dewasa atau lebih kompeten khususnya guru yang memungkinkan penggunaan fungsi kognitif yang lebih tinggi dan memungkinkan berkembangnya kemampuan belajar sehingga terdapat tingkat penguasaan materi yang lebih tinggi yang ditunjukkan dengan adanya penyelesaian soal-soal yang lebih rumit. 

 

 

D.    PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI PAUD BERDASARKAN PANDANGAN HIDUP

Ø  Anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak - anak

Ø  Guru meningkatkan dan membantu perkembangan dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang merupakan kegiatan utama bagi usia mereka, seperti permainan berpura-pura.

Ø  Guru berfokus pada peningkatan perkembangan fungsi mental yang lebih tinggi dan pada penguasaan peranti budaya anak-anak dan bukan pada pembelajaran ketermapilan dan konsep yang berlainan.

Ø  Dukungan belajar bisa berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pembelajaran, memberikan contoh ataupun yang lain sesuai kemampuan siswa sehingga memungkinkan siswa tumbuh mandiri


 


BAB III

PENUTUP

 

A.    KESIMPULAN

Ia berpendapat bahwa pengalaman interaksi sosial merupakan hal yang penting bagi perkembangan berproses anak. Menurut Vygotsky, anak kecil tidak mampu berpikir abstrak karena bagi mereka, meaning (makna) dan objek berbaur menjadi satu. Vygotsky sangat dikenal sebagai seorang ahli psikologi pendidikan yang memperkenalkan teori sosiobudaya. Menurut Vygotsky anak akan mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan dengan bersosialisasi. Vygotsky juga berpendapat bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognitif anak. Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain. Vygotsky mencari pengertian bagaiman anak-anak berkembang dengan melalui proses belajar, dimana fungsi-fungsi kognitif belum matang, tetapi masih dalam proses pematangan. Vygotsky membedakan antara actual development dan potensial development pada anak. Konsep Scafollding. Scaffolding merupakan bantuan, dukungan (support) kepada siswa dari orang yang lebih dewasa atau lebih kompeten khususnya guru yang memungkinkan penggunaan fungsi kognitif yang lebih tinggi dan memungkinkan berkembangnya kemampuan belajar sehingga terdapat tingkat penguasaan materi yang lebih tinggi yang ditunjukkan dengan adanya penyelesaian soal-soal yang lebih rumit.

B.    SARAN

Pendidikan harus mengutamakan azas kebermanfaatan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang terdapat di pendidikan seharusnya dapat dipraktekkan dalam kehidupan nyata, dengan cara diamalkan dan diperaktekkan. Tidak hanya mempelajari teori tanpa amalan.


 


DAFTAR PUSTAKA

 

Suyadi dan Mauliya Ulfah.2017. Konsep Dasar Paud. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

https://id.wikipedia.org/wiki/Lev_Vygotsky  (diakses pada tanggal 2 Desember 2021)

https://www.kompasiana.com/naffstradiv13/55009090a33311bb74511689/teori-pendidikan-teori-perkembangan-sosial-kognitif-lev-vygotsky (diakses pada tanggal 2 Desember 2021)

https://www.materikonseling.com/2021/08/biografi-lev-vygotsky-salah-satu.html (diakses pada tanggal 2 Desember 2021)

https://www.kompasiana.com/tiyah/5c8a7c5195760e1cba55ea97/teori-perkembangan-kognitif-anak-usia-dini-menurut-vygotsky (diakses pada tanggal 2 Desember 2021)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar